Saturday, 5 April 2014

Ketika Cinta Menemukanmu




 Pernahkah kau menyebut nama seseorang disetiap doa,...apakah kau juga pernah mempunyai rasa suka terhadap seseorang tetapi kau juga tak punya keberanian untuk mengungkapkannya,..kau hanya bisa memandangnya dari kejauhan dan menyukai seseorang secara diam-diam tanpa seseorang pun yang tahu akan rasa itu.

Semua itu terjadi padaku,...yach pada diriku. aku menyukai seseorang secara diam-diam dan menyembunyikan semua rasa yang aku miliki dalam-dalam hanya di dalam hati dan aku hanya bisa menyebutkan namanya didalam setiap doa yang aku panjatkan kepada Tuhan.

Peristiwa itu memang sudah lama terjadi, ya 15 tahun yang lalu saat aku memasuki bangku sekolah menengah pertama. Memiliki rasa seperti itu tidaklah mudah,..tetapi aku bahagia walaupun aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dan memandangnya secara diam-diam,..aku juga senang setiap kali melihat ia tersenyum, senyuman nya manis sekali :)

aku masih ingat waktu itu jantung ku terasa begitu sangat berdetak kencang seperti mau copot, saat itu aku berpapasan didepan pintu kelas,..tatapan kami bertemu dan waktu itu jantung ku berdetak tak menentu,..ah senyuman nya membuat aku terbang ke langit tingkat 7 tempat para bidadari berada,..aku tak bisa melepaskan tatapan nya sehingga semua barang yang aku bawa waktu itu jatuh berantakan ke lantai kelas.

dia mengambil helai demi helai kertas yang aku jatuhkan seraya menyapa ku dengan menyebar sedikit senyum,..busyet berulang x jantung ku berdetak kencang,..oh tuhan apa yang sudah terjadi padaku apakah aku sudah jatuh hati padanya tanyaku dalam hati.

"kamu erina yach,..? "tanya nya dengan lembut sembari memunguti kertas hasil ujian pelajaran matematika. 
" iya,.." jawabku lirih
"ini hasil ulangan matematika kemarin ya?" tanyanya lagi dengan menyodorkan sekumpulan kertas hasil ulangan itu
"iya,.."jawabku lagi
"kamu klo ga salah yang kemarin jatuh di tempat parkir sepeda itu yach?" doooor pertanyaannya meledakkan detakan kencang jantung ku yang dari tadi berdetak tak menentu,..wajah ku memerah menahan rasa malu.

Aku tak bisa menjawabnya hanya senyum tipis menghiasi wajah mungilku sembari pergi meninggalkannya yang penuh dengan tanda tanya.
sungguh aku sangat malu ternyata dia tahu kejadian lucu itu...aku yang tak bisa melepaskan pandanganku disetiap aku melihatnya,...saat itu aku sedang parkir sepeda kecil dan tak sengaja aku menabrak sepeda teman yang parkir juga alhasil semua sepeda terjatuh begitu juga dengan aku ,....malu nya aku saat itu, aku kira ia tidak tahu karena saat itu aku lihat dia sudah pergi dari tempat parkir sepeda, ternyata dia tahu semua kejadian itu,...sungguh memalukan.


kejadian itu kini hanya menjadi kenangan, sebuah harapan tanpa menjadi kenyataan, aku termasuk cewek yang paling susah kalau berurusan dengan masalah hati.

banyak teman pria aku yang suka denganku tetapi dengan cuek nya aku hanya membalasnya, aku hanya bisa memberikan rasa persahabatan tidak lebih,terkadang aku kangen saat-saat itu dimana aku menyukai seseorang secara diam-diam,tetapi aku tak bisa melihat nya lagi walaupun hanya dari kejauhan dan secara diam-diam, lulus SMP aku dengar dari teman dia melanjutkan sekolah nya ke jakarta karena memang kedua orang tuanya tinggal disana.


15 tahun sudah waktu berputar,...kini usia aku menginjak 29 tahun dimana usia yang matang untuk menjalin hubungan, tetapi aku tetap lah aku tidak bisa seperti teman-temanku yang kebanyakan sudah mempunyai pasangan.

tak banyak cara tuhan menghadirkan cinta,...mungkin engkau adalah salah satunya,..cinta pertama pada pandangan pertama, itu hal yang aku alami dalam hidupku, entah sampai kapan aku menemukan rasa yang sama seperti itu, aku sangat merindukan saat-saat aku menatap kedua bola matanya yang aku rasakan terasa masuk langsung kedalam hatiku, seperti busur panah asmara yang tertancap tajam di dalam dasar hati.

tuhan terkadang menciptakan cinta berbeda-beda di setiap umatnya,..begitu pula kisah cintaku yang aku tak tahu kapan akan bersemi kembali, bukan masalah cinta yang aku alami dalam hidupku, masalah lain pun seakan senang denganku,aku terlahir dari keluarga brokent home orang tuaku berpisah saat usia aku masih kecil,sejak sekolah dasar aku sudah tidak memiliki keluarga yang utuh seperti teman-teman sebaya aku,..sedih memang yang aku alami karena itu mungkin aku lebih banyak diam dan tak banyak bicara berteman dan bergaul, aku minder, tidak percaya diri, malu dan sebagainya sehingga saat hatiku terketuk cinta pun aku hanya bisa diam seribu bahasa memendam semua rasa yang ada di dalam hati.

Aku terlahir dikeluarga yang tidak mampu, ibuku seorang diri membanting tulangnya demi membahagiakan aku, sungguh aku tak tega melihatnya, ia berjuang seorang diri membiayai hidup aku dan seorang adik, karena itu aku memutuskan untuk mencari uang, ingin hati menyenangkan orang tua selagi masih hidup, nasib lah yang kemudian  membawaku sampai ke negara tetangga,...ya aku sekarang berada di negara formosa, demi mendapatkan sesuap nasi dan menggais rejeki halal untuk membahagiakan keluargaku tanpa memperdulikan hidupku dan hatiku.


Negara yang indah dan penduduknya ramah-ramah dengan valita kurs mata uang yang tinggi siapa yang tidak tahan untuk tidak pergi ke sini.
5 tahun sudah aku habiskan tahun demi tahun di negara formosa dmi menggais rejeki yang halal,...pekerjaanku tidak lah terlalu berat, aku setiap hari hanya membersihkan rumah,memasak dll sama seperti pekerja rumah tangga lainnya.

Sore itu,...di banciao district ku ayunkan kakiku melangkah membuka pintu kereta MRT bawah tanah taiwan,..baru beberapa langkah kaki saja ayunan langkahku tiba-tiba tersentak berhenti mendadak, seseorang bertubuh tegar ternyata sudah menabrak aku sehingga membuatku hampir terjatuh, sepasang tangan kekar terlihat mengulurkan ke arahku seolah ingin membantuku agar cepat bangun.


Ku gapai sepasang jemari itu terasa begitu lembut tidak seperti yang aku kira,..perlahan tapi pasti aku terbangun dari lantai,..ku ibaskan kotoran yang menempel di bajuku tanpa menghiraukan pemilik sepasang tangan itu.

"tue pu chi" suara lirik tapi terdengar begitu merdu,aku pun menoleh ke arah sumber suara itu dan pandanganku terpanah di ke dua bola mata itu, sepasang bola mata yang dulu sering aku lihat.

Bagaikan hujan menyirami di saat musim panas, bagai bintang yang menghiasi langit, dan bagaikan matahari menyinari bumi, terasa semua rasa yang begitu menghangatkan, pandangan itu, tatapan mata itu,oh tuhan apa yang sedang aku lihat ini, vian herdiansyah, panggilku dalam hati.


Bagaikan seperti mimpi, aku menemukan sepasang bola mata itu yang dulu pernah mencuri hari-hariku, mencuri perhatian dan hatiku.

ya sepasang bola mata milik vian teman smp aku dulu.sungguh tak pernah aku menyangka bisa bertemu dengan nya di sini, bukan kah dia dilahirkan dari keluarga punya kenapa ada di formosa tanyaku dalam hati.

"erina yach?" tanyanya mengejutkanku.ku balas dengan senyum manisku
"kamu vian teman smp aku dlu klo g salah yach?..iy bukan?" tanyaku menyakinkan
" iya" jawabnya membuat aku lemas tak berdaya seperti habis di setrum listrik 100000 what. 

Semilir angin dingin formosa kian mulai menyelimuti seluruh ruang, musim dingin pun tlah datang mengantikan summer yang berlalu dengan ganasnya, langit pun terlihat sayu-sayu seolah raja surya malas menampakan wajahnya.

TRIIING,...bunyi hp ku berbunyi mengagetkan lamunan, membuyarkan pikiran yang tak ku sadari, aku tertegun lama, seakan aku terbawa suasana pagi dengan semilir angin di musim dingin yang mungkin tak akan bisa aku nikmati lagi,entah kapan?

Ku gapai telepon seluler yang ada di saku jaket wolku dan terlihatlah satu messege menghiasi layar itu, satu nama terlihat disana,sms dari vian, orang yang belakangan ini tlah menganggu hari-hariku, dan mencuri sebagian waktuku.

"hati-hati ya sayang,..semoga sampai tujuan dan bisa berkumpul lagi bersama orang yang kau sayangi,salam buat keluargamu, doa aq sllu bersamamu dimanapun kau berada, aq psti akn sgt meridukanmu, i miss u, i love and i need u"

Air mata pun jatuh tak terasa membasahi kedua pipiku, begitu terasa ada yang menyesak tiba-tiba di dalam hatiku, pikiranku pun tak karuan tak mampu ku jabarkan rasa yang ada di dalam hatiku,ingin rasanya kaki ini berlari menghampirinya dan memeluk erat seakan tak ingin aku lepaskan lagi, tapi apa bisaku,aku hanya bisa tertegun lemas tanpa daya.

"santi" ada seseorang memanggilku, ku tolehkan wajah dan ku dapati seorang wanita dengan mengulurkan secarik kertas berwarna putih melabai-labai seolah menyuruhku tuk menghampirinya, ku dekatinya dan ku raih kertas putih itu, ternyata itu adalah kertas tiket pesawat yang akan membawaku pergi jauh meninggalkan orang yang memiliki bola mata itu yang mencuri hatiku, orang yang tlah lama aku rindukan, cinta pertamaku.

Bahagia harusnya itu yang aku rasakan tetapi kenyataannya terbalik, harusnya aku senang bukan kah hari ini adalah hari penantianku selama 3 tahun, hari yang dimana selalu aku tunggu, kepulanganku ke indonesia.

Formosa meninggalkan kesan dan kenangan yang tak akan mungkin dapat aku lupakan, bersama sahabat dan orang yang aku temui, kesan yang begitu terasa dan melekat di hati dan otakku, terima kasih  formosa ucapku dalam hati karena telah mempertemukan aku dengan cinta pertamaku dan membuat hari-hariku indah.




No comments: